My Handsome teacher Part 2♥
Author: Taerin ☺ a.k.a @YDG_GGSooyoung
Genre:
Romance
Cast:
-Oh Se Hun
-Lee Tae Rin (myself *kekeke*)
-Lee Tae Min
-Lee Tae Sun
-Park Ji Yeon
***
Hai readers. kalo yg belum baca part 1 nya, baca dulu ne biar ngerti^^ jangan lupa tinggal commentnya~
***
Sehun POV:
Mukanya tidak kelihatan jelas karena berlumur darah, saat aku ingin melihatnya lebih dekat lagi, korbannya sudah dimasukkan ke dalam ambulance dan aku pun di jegat oleh petugas.
"Mau kemana kamu?" Tanya petugas itu.
"Mau liat korbannya pak. Dia seperti temen saya." Ucapku.
"Temanmu? Jinjja?" Tanya petugas itu dengan muka tak yakin.
"Uhh. Saya juga kurang yakin. Makanya saya ingin meyakinkan diri dengan melihat korbannya pak." Ucapku dan tak lama kemudian ambulancenya pun melesat pergi.
"Taeriiiin!!!" Aku pun teriak memanggil ambulance tersebut.
"Sudah sudah. Kalo itu memang temanmu, nanti kami kabari. Yg tenang nak." Ucap petugas itu menenangkanku. Dan tiba2 jiyeon noona sudah ada di sampingku dan menenangkanku.
"Sudahlah sehun-ah. Kalo misalnya itu taerin, nanti juga kamu dapet kabar kok. Ayo kita pulang aja." Jiyeon noona menggandeng tanganku dan mengajakku pergi.
***
Di dalam bis
"Emang kamu ada hubungan apa sih sama taerin kok kamu panik banget?" Tanya jiyeon noona yg sepertinya cemburu. Aku pun bingung dengan diriku kenapa aku bisa sepanik ini.
"Nggg.. Aku juga gatau chagi.." Ucapku lemas sambil menarik nafas dalam2.
"Yaudah, kalo gatau, gak usah dipikirin chagiya. Kan ini semua udah diatur sama yg di atas. Kita tinggal menerima." Ucap jiyeon noona sambil menepuk2 bahuku.
"Ne noona. Gomawo yaa. Aku sekarang udah agak tenang." Aku pun mencium tangan noona.
***
Sesampainya di rumah, aku tidak berhenti memikirkan kejadian hari itu. Taerin terlihat kecewa saat aku mengatakan aku dateng ke cafe bareng yeojachinguku, dan dia berlari dan terjadi kecelakaan. Apa itu benar taerin yg mengalami kecelakaan?? Kalo dia kecelakaan, berarti aku salah dong. Aku yg membuat dia lari dan pergi dari cafe. Dan kenapa dia lari saat dia tahu bahwa aku punya pacar. Apa dia cemburu? Hmmm.. Memang. Aku sama taerin tidak ada hubungan apa2 tapi aku tidak tenang selama aku belum mengetahui bahwa dia mengalami atau tidak mengalami kecelakaan. Aaaah. Aku harus bagaimana.
Tiba2 handphoneku berbunyi dan ku lihat pacarku menelfon.
"Yeoboseyo. Ada apa chagiya?" Tanyaku.
"Kamu kemana aja siih? Aku sms gak dibales." Ucap jiyeon noona sepertinya agak ngambek.
"Mianhae noon. Aku lagi banyak pikiran."
"Pasti gara2 taerin itu ya? Udah apa chagiyaa. Jangan dipikiriin" ucap jiyeon noona cemburu.
"Cemburu yaa noon?" Tanyaku padanya.
"Nggg.. Menurut kamu?" Dia malah nanya balik.
"Cemburu. Udahlah noon. Jangan cemburu. Dia kan cuman muridku." Ucapku memperjelas dia agar dia tidak cemburu.
"Aaa. Anii. Aku gak cemburu kok." Ucap dia.
"Jinjja? Mmm.. Yaudah ya noon. Aku tidur dulu. Jaljayo chagiya. Mwah." Ucapku pamit.
"Hmm. Yaudadeh chagi. Jaljayo." Ia pun menutup telfonnya.
***
Hari ini ada jadwal les dengan taerin. Hmm.. Apa dia baik2 saja ya? Aku tak bisa berhenti memikirkannya. Ini waktu sudah menunjukkan pukul 3. Aku pun segera pergi menuju rumah taerin.
Author POV:
'Ting tong' bel rumah taerin berbunyi. Eomma nya taerin pun membukakan pintu.
"Annyeong haseo." Sapa sehun ramah.
"Annyeong sehun-ah."
"Tante, apa taerin baik2 saja?" Tanya sehun khawatir.
"Dia tidak baik. Sangat tidak baik." Ucap eomma taerin dan sehun pun amat sangat terkejut.
"Mwo?? Tidak baik??" Tanya sehun mulai panik.
"Nee. Waeyo?" Tanyanya bingung karna melihat sehun panik.
"Jadi bener dia kemarin mengalami kecelekaan?" Tanya sehun panik.
"Mwo?? Kecelakaan??" Tanya eommanya bingung. Dan tiba2 ada yg menepuk bahu sehun.
"Annyeong oppa." Sapa seorang yeoja yg mukanya familiar.
"Taerin??" Sehun pun langsung memeluk taerin. Taerin pun kaget dan eommanya juga kaget. Sehun pun langsung melepaskan pelukannya.
"Aah. Mianhae. Oppa tiba2 memelukmu." Sehun pun membungkukkan badannya.
"Gwenchanna sehun-ah. Ahahaha." Eommanya taerin tertawa girang. Taerin masih mematung tidak mempercayai semua ini.
"Udah yuk kita belajar dulu." Ajak sehun. Ia pun menggandeng tangan taerin.
***
Taerin POV:
Kenapa tiba2 oppa memelukku ya? Hmmm.. Aku senang sekali. Tapi juga bingung. Mana dia gak bahas itu sama sekali. Dia malah bahas kimia yg membosankan ini.
"Taerin?" Panggil sehun membuyarkan lamunanku.
"Ah. Ne." Jawabku.
"Kok kayaknya lagi mikirin sesuatu?" Tanyanya penasaran.
"Ah. Anii. Itu aku lagi mikirin ini kimia! Susah bangeet." Jawabku berbohong sambil tersenyum. Sehun pun kelihatan bingung dan tak yakin.
"Jinjja?" Tanyanya meyakinkan.
"Nee. Udah ah oppa gak usah dipikirin. Lanjut aja kimianya." Ucapku mengalihkan pembicaraan.
"Hmm. Ini udah jam 6. Jadi, udah selesai belajarnya. Kamu mau belajar lagi?" Tanyanya.
"Mwo? Udah selesai ya. Gamau ah oppa. Udah cukup otakku terbakar gara2 kimia." Jawabku sambil tertawa. Ia pun tiba2 mencubit pipiku. Ah. Kenapa dia mencubit pipiku?
"Aw! Sakit oppa." Ucapku sambil mengelus pipiku.
"Miaan. Abis kamu gemesin. Hehe." Ucap dia sambil tertawa.
"Yee oppa ini. Oia. Oppa tadi kenapa tiba2 memelukku?" Tanyaku.
"Jadi gini saeng. Oppa khawatir kalo kamu tuh ngalamin kecelakaan kemaren. Soalnya. Kemaren ada yg tabrakan di depan cafe dan pake seragam sma. Aku kira itu kamu." Jawab sehun panjang lebar. Dan aku pun tertawa.
"Loh?? Kok kamu malah ketawa sih?" Tanya sehun heran.
"Hahaha. Aku seneng. Kamu khawatir sama aku." Ucapku keceplosan. Aduh. Kenapa aku bicara seperti ini.
"Mwo? Kamu seneng?" Tanya sehun kaget.
"Hmm. Anii. Lupain aja oppa." Ucapku sambil tersenyum.
"Gamau. Oppa gamau lupain. Hmmm.. Apaa jangan2 kamu suka ya sama oppa? Kemaren kamu kenapa lari pas aku kasih tau kalo aku ke cafe bareng pacarku??" Tanyanya serius. Aiih. Kenapa dia bertanya seperti ini. Aku harus jawab apa. Eottoke. God, please help me!!
Author: Taerin ☺ a.k.a @YDG_GGSooyoung
Genre:
Romance
Cast:
-Oh Se Hun
-Lee Tae Rin (myself *kekeke*)
-Lee Tae Min
-Lee Tae Sun
-Park Ji Yeon
***
Hai readers. kalo yg belum baca part 1 nya, baca dulu ne biar ngerti^^ jangan lupa tinggal commentnya~
***
Sehun POV:
Mukanya tidak kelihatan jelas karena berlumur darah, saat aku ingin melihatnya lebih dekat lagi, korbannya sudah dimasukkan ke dalam ambulance dan aku pun di jegat oleh petugas.
"Mau kemana kamu?" Tanya petugas itu.
"Mau liat korbannya pak. Dia seperti temen saya." Ucapku.
"Temanmu? Jinjja?" Tanya petugas itu dengan muka tak yakin.
"Uhh. Saya juga kurang yakin. Makanya saya ingin meyakinkan diri dengan melihat korbannya pak." Ucapku dan tak lama kemudian ambulancenya pun melesat pergi.
"Taeriiiin!!!" Aku pun teriak memanggil ambulance tersebut.
"Sudah sudah. Kalo itu memang temanmu, nanti kami kabari. Yg tenang nak." Ucap petugas itu menenangkanku. Dan tiba2 jiyeon noona sudah ada di sampingku dan menenangkanku.
"Sudahlah sehun-ah. Kalo misalnya itu taerin, nanti juga kamu dapet kabar kok. Ayo kita pulang aja." Jiyeon noona menggandeng tanganku dan mengajakku pergi.
***
Di dalam bis
"Emang kamu ada hubungan apa sih sama taerin kok kamu panik banget?" Tanya jiyeon noona yg sepertinya cemburu. Aku pun bingung dengan diriku kenapa aku bisa sepanik ini.
"Nggg.. Aku juga gatau chagi.." Ucapku lemas sambil menarik nafas dalam2.
"Yaudah, kalo gatau, gak usah dipikirin chagiya. Kan ini semua udah diatur sama yg di atas. Kita tinggal menerima." Ucap jiyeon noona sambil menepuk2 bahuku.
"Ne noona. Gomawo yaa. Aku sekarang udah agak tenang." Aku pun mencium tangan noona.
***
Sesampainya di rumah, aku tidak berhenti memikirkan kejadian hari itu. Taerin terlihat kecewa saat aku mengatakan aku dateng ke cafe bareng yeojachinguku, dan dia berlari dan terjadi kecelakaan. Apa itu benar taerin yg mengalami kecelakaan?? Kalo dia kecelakaan, berarti aku salah dong. Aku yg membuat dia lari dan pergi dari cafe. Dan kenapa dia lari saat dia tahu bahwa aku punya pacar. Apa dia cemburu? Hmmm.. Memang. Aku sama taerin tidak ada hubungan apa2 tapi aku tidak tenang selama aku belum mengetahui bahwa dia mengalami atau tidak mengalami kecelakaan. Aaaah. Aku harus bagaimana.
Tiba2 handphoneku berbunyi dan ku lihat pacarku menelfon.
"Yeoboseyo. Ada apa chagiya?" Tanyaku.
"Kamu kemana aja siih? Aku sms gak dibales." Ucap jiyeon noona sepertinya agak ngambek.
"Mianhae noon. Aku lagi banyak pikiran."
"Pasti gara2 taerin itu ya? Udah apa chagiyaa. Jangan dipikiriin" ucap jiyeon noona cemburu.
"Cemburu yaa noon?" Tanyaku padanya.
"Nggg.. Menurut kamu?" Dia malah nanya balik.
"Cemburu. Udahlah noon. Jangan cemburu. Dia kan cuman muridku." Ucapku memperjelas dia agar dia tidak cemburu.
"Aaa. Anii. Aku gak cemburu kok." Ucap dia.
"Jinjja? Mmm.. Yaudah ya noon. Aku tidur dulu. Jaljayo chagiya. Mwah." Ucapku pamit.
"Hmm. Yaudadeh chagi. Jaljayo." Ia pun menutup telfonnya.
***
Hari ini ada jadwal les dengan taerin. Hmm.. Apa dia baik2 saja ya? Aku tak bisa berhenti memikirkannya. Ini waktu sudah menunjukkan pukul 3. Aku pun segera pergi menuju rumah taerin.
Author POV:
'Ting tong' bel rumah taerin berbunyi. Eomma nya taerin pun membukakan pintu.
"Annyeong haseo." Sapa sehun ramah.
"Annyeong sehun-ah."
"Tante, apa taerin baik2 saja?" Tanya sehun khawatir.
"Dia tidak baik. Sangat tidak baik." Ucap eomma taerin dan sehun pun amat sangat terkejut.
"Mwo?? Tidak baik??" Tanya sehun mulai panik.
"Nee. Waeyo?" Tanyanya bingung karna melihat sehun panik.
"Jadi bener dia kemarin mengalami kecelekaan?" Tanya sehun panik.
"Mwo?? Kecelakaan??" Tanya eommanya bingung. Dan tiba2 ada yg menepuk bahu sehun.
"Annyeong oppa." Sapa seorang yeoja yg mukanya familiar.
"Taerin??" Sehun pun langsung memeluk taerin. Taerin pun kaget dan eommanya juga kaget. Sehun pun langsung melepaskan pelukannya.
"Aah. Mianhae. Oppa tiba2 memelukmu." Sehun pun membungkukkan badannya.
"Gwenchanna sehun-ah. Ahahaha." Eommanya taerin tertawa girang. Taerin masih mematung tidak mempercayai semua ini.
"Udah yuk kita belajar dulu." Ajak sehun. Ia pun menggandeng tangan taerin.
***
Taerin POV:
Kenapa tiba2 oppa memelukku ya? Hmmm.. Aku senang sekali. Tapi juga bingung. Mana dia gak bahas itu sama sekali. Dia malah bahas kimia yg membosankan ini.
"Taerin?" Panggil sehun membuyarkan lamunanku.
"Ah. Ne." Jawabku.
"Kok kayaknya lagi mikirin sesuatu?" Tanyanya penasaran.
"Ah. Anii. Itu aku lagi mikirin ini kimia! Susah bangeet." Jawabku berbohong sambil tersenyum. Sehun pun kelihatan bingung dan tak yakin.
"Jinjja?" Tanyanya meyakinkan.
"Nee. Udah ah oppa gak usah dipikirin. Lanjut aja kimianya." Ucapku mengalihkan pembicaraan.
"Hmm. Ini udah jam 6. Jadi, udah selesai belajarnya. Kamu mau belajar lagi?" Tanyanya.
"Mwo? Udah selesai ya. Gamau ah oppa. Udah cukup otakku terbakar gara2 kimia." Jawabku sambil tertawa. Ia pun tiba2 mencubit pipiku. Ah. Kenapa dia mencubit pipiku?
"Aw! Sakit oppa." Ucapku sambil mengelus pipiku.
"Miaan. Abis kamu gemesin. Hehe." Ucap dia sambil tertawa.
"Yee oppa ini. Oia. Oppa tadi kenapa tiba2 memelukku?" Tanyaku.
"Jadi gini saeng. Oppa khawatir kalo kamu tuh ngalamin kecelakaan kemaren. Soalnya. Kemaren ada yg tabrakan di depan cafe dan pake seragam sma. Aku kira itu kamu." Jawab sehun panjang lebar. Dan aku pun tertawa.
"Loh?? Kok kamu malah ketawa sih?" Tanya sehun heran.
"Hahaha. Aku seneng. Kamu khawatir sama aku." Ucapku keceplosan. Aduh. Kenapa aku bicara seperti ini.
"Mwo? Kamu seneng?" Tanya sehun kaget.
"Hmm. Anii. Lupain aja oppa." Ucapku sambil tersenyum.
"Gamau. Oppa gamau lupain. Hmmm.. Apaa jangan2 kamu suka ya sama oppa? Kemaren kamu kenapa lari pas aku kasih tau kalo aku ke cafe bareng pacarku??" Tanyanya serius. Aiih. Kenapa dia bertanya seperti ini. Aku harus jawab apa. Eottoke. God, please help me!!