Mystery Bride

Title                 : Mystery Bride Chapter 2

Author             : Shan Pu (@de_smstand48)

Genre              : Romance, action, little comedy, marriage life, little hurt, school life

Rating             : General, T

Length             : Multi Chapter

Cast                 :           

-    Oh Sehun

-          Park Mu Yeon(OC)

-          Xi Luhan

-          Park Mu Hwa(OC)

Other Cast       :           

-     Eun Dodo

-          Park Chanyeol

Summary         : Oh Sehun, anak calon presiden yang dikagumi oleh semua siswi di sekolahnya,  mendadak harus menikah dengan yeoja bertopeng misterius yang sama sekali tidak dikenalnya. Itu semua terpaksa dilakukan demi menjalankan perintah orangtua dan tradisi dari nenek moyangnya. Namun, dibalikitu semua, ada bahaya besar yang sedang mengintai Sehun.

  *** 

Annyeong^^ Saya bawa lanjutan dari FF Mystery Bridenya. Masih sama seperti kemaren, kalau membosankan mungkin gak akan saya lanjutkan jadi mohon dibantu dengan komentarnya. Maaf juga kalau typo sana-sini, bahasanya terkesan baku, dll. But, HAPPY READING^^

***

“Suamiku… Aku datang untuk melanjutkan pernikahan kita”

Sedetik kemudian semua terasa gelap.

***

AUTHOR POV

*Di Rumah keluarga Oh*

“Nyonya, mobil sudah disiapkan untuk pertemuan” kata sekretaris pada seorang wanita paruh baya

“Hmm, baiklah, saya akan segera siap-siap. Dimana suamiku?” Tanya wanita paruh baya yang dipanggil nyonya tadi.

“Tuan sudah berangkat, ada acara di istana presiden yang harus beliau kunjungi” jawabnya

“Benarkah?” Tanya wanita yang ternyata adalah nyonya Oh sambil memegangi kepalanya

“Apa ada masalah?”

“Gwaenchana, aku hanya bermimpi aneh tadi”

“Mimpi?”

“Ada seekor babi yang datang ke sini dengan kandang yang sangat indah…”

“Bukankah itu pertanda baik nyonya” potong sekretarisnya

“Tapi, babi itu menindih anakku. Suara minta tolongnya masih bisa kudengar sampai sekarang” jawab nyonya Oh dengan wajah ngeri.

“Ah..ka..kalau seperti itu.. saya tarik lagi kata-kata saya nyonya” balas sekretaris itu gemetaran

“Kirim orang untuk menyelidiki Sehun dan pastikan dia baik-baik saja” kata nyonya Oh tegas

“Baik nyonya”

***

*Di Asrama*

“Ya, Sehun, Ireona!”

“Sehun-ah, kajja ireona!”

“ehmm”

“Ya, ireona! Liat itu”

“nyem…nyem”

“Oh Sehun!”

“Jangan ganggu aku Xi Luhan”

“COBA LIAT ITU!”

“Awww”

Luhan yang tidak sabar dengan Sehun akhirnya menariknya bangun sampai-sampai Sehun merintih seperti itu. 5 detik kemudian Sehun terdiam. Terkejut karena diseberang tempat tidurnya(tempat tidur Luhan) duduk yeoja bertopeng itu.

“Suamiku… Aku datang untuk melanjutkan pernikahan kita”

Hening.

“Ini Cuma mimpi yang biasa. Sekarang pasti lanjutanya. Aku harus tidur lagi” ucap Sehun sambil menarik kembali selimutnya

“Jangan tidur! Kenapa ada yeoja dikamar kita? Cepat jelaskan!” bentak Luhan sambil menarik-narik kerah baju Sehun.

“Mimpii…Cuma mimpi…harus tidur lagi..”balas Sehun lemah

“Apa…kamu tidur nyenyak, suamiku?”

“HUWAAAAA!!” Sehun berteriak

“Mwo,, s…suami?”ucap Luhan shock

“Baiklah. Jadi, semua ini nyata? Be..benar kenyataan? Ayam-ayam itu.. pernikahan itu.. semuanya nyata?” Tanya Sehun, tetapi yeoja itu diam.

“Hey.. kamu siapa? Aku tidak tahu bagaimana kamu bisa masuk tapi, kamu tidak boleh ada disini” kata Luhan

“……”

“Disini sekolah elit, hanya anak dari keluarga terpandang yang bisa sekolah disini. Jadi, peraturan di sini sangat ketat. Kalau ketahuan ada yeoja di kamar kami, kami bisa dikeluarkan” lanjutnya

“…….”

“Jadi, tolong pergi dari sini sebelum ketahuan”

“…..”

TOK! TOK! TOK!

“INSPEKSI MEDADAK! CEPAT BUKA PINTUNYA!”

DEG!

“Itu kepala asrama, cepat sembunyikan dia!”ucap Sehun cepat

“Cepat ke sini” kata Luhan panic

“Jangan di kamar mandi, nanti bisa ketahuan!” ujar Sehun

“Kalau begitu di lemari”

“Di be..beranda! Cepat ke beranda”

“Hei hei!  Kalian sedang apa? Cepat buka pintunya!”

DRAP DRAP DRAP

BRAKK

Ternyata diberanda sudah menunggu yeoja berpedang. Luhan memandang Yeoja itu takjub. Kemudian, yeoja itu mengambil pedangnya dan menyerang Luhan. Luhan hanya terdiam karena terkejut. Tetapi sebelum kena…

“Berhenti. Dia sedang membantuku sembunyi” kata yeoja bertopeng, Mu Yeon

Yeoja berpedang itu , Mu Hwa memasukkan kembali pedangnya sementara Luhan terduduk shock(lagi)

“Eh, tolong katakan pada suamiku untuk tidak melepas bajunya hari ini” ujar Mu Yeon

“M..mwo?”

“Ini penting, katakana padanya ya? Jebal”

“Luhan, sedang apa kamu? Cepat!” kata Sehun dari kamar/

“Ah, baik. Tapi kamu sembunyi dulu ya?” ucap Luhan akhirnya

BRAKK! SROKK! *bunyi gorden ditutup-_-* KLEKK

“Ada apa hyung? Kenapa pagi-pagi sudah kesini?” kata Sehun setelah membuka pintu.

“Menurut laporan, semalam ada bayangan aneh di asrama ini. Bahkan, terdengar suara teriakan. Karena itu aku dapat perintah untuk memeriksa semua kamar. Apa disini baik-baik saja?”

“Gwaenchana Chanyeol hyung. Kalau sudah selesai, tolong cepat keluar”

“Yang benar? Kalau begitu…. Apa aku nggak boleh ada disini? Aku takut kalau hantu itu tiba-tiba muncul. Bagaimana kalau hantu ber-hanbok itu mengejarku?~~” jawab sunbaenya Sehun yang bernama Chanyeol itu sambil memasang wajah super duper konyol pake banget membuat Sehun mual dan ingin sekali menginjak-injan wajah itu.

“Sehun, apa benar Dodo akan mengadakan pesta ulang tahun untukmu” Tanya Chanyeol

“Jadi kau mau tahu ya, hyung?”

“Huaaa… Dodo.. kenapa dia nggak mengerti perasaanku,, hiks” kata Chanyeol sendu

“Ya! Jangan nangis disini. Cepat keluar sana!” bentak Sehun

“Tolong suruh dia mengundangku juga. Kalau enggak, aku akan nangis makin keras”

“Minta sendiri saja sana!”

Sementara mereka berdebat, Luhan penasaran dengan Mu Yeon dan Mu Hwa, melihat keadaan beranda dari gorden yang disibaknya sedikit dan Luhan terkejut,

“Mereka menghilang!”

                                                               ***

Sehun POV

*Di Kantin Sekolah*

“Sepertinya aku dikutuk. Kenapa ini terjadi padaku?” kataku sambil mengacak rambutku frustasi. “ Dengan pakaian seperti itu dimana dia akan bersembunyi? Jangan sampai dia berkeliaran dan mengatakan hal yang aneh-aneh” lanjutku.

“Semoga dia tidak bilang-bilang kalau kedatangannya kesini untuk melanjutkan pernikahannya denganmu” jawab Luhan.

“………”

“Kita harus segera mencarinya!” ucapku dan Luhan bersamaan.

“Ya ampun, ternyata kalian ada disini ya?”

Eh? Ternyata ada Dodo

“Kenapa tadi nggak makan siang? Kalian sibuk?” lanjutnya

“Ah…i…iya” jawabku sambil menggaruk tengkukku yang tidak gatal

“….. aku pergi duluan” kata Luhan acuh

“Okey, coba cari dia duluahn Eh, maksudku, istirahatlah” balasku

“Sepertinya Luhan kurang suka denganku” kata Dodo setelah Luhan agak jauh dari kami

“Ah, bukan begitu. Dia itu Cuma pendiam. Jangan diambil ginjal, eh, hati maksudku” ucapku gugup

“Oh, hahaha, bukan. Aku yang berlebihan. Jangan pedulikan aku”

“Anii,, mianhaeyo”

“Kamu gak salah, aku yang salah”

“Apa kamu sudah terima pesan dariku semalam? Aku ingin jadi orang pertama yang mengucapkan selamat untukmu” katanya sambil tersenyum asam, eh, manis.

“….. AH! Karena ada sedikit masalah aku belum sempat lihat. Aku lihat dulu ya” kataku takut karena teringat kejadian semalam

“Gwaenchana, aku sudah ngerepotin kamu” katanya kalem

“Nggak,, nggak,, aku yang salah’ balasku ngotot

“Haha, ya sudah, pestanya mulai jam 7 tepat. Jangan terlambat ya” ucapnya

“I..iya” kataku gugup

“Jangan lupa ajak Luhan. Annyeong” katanya sembari pergi.

Tetapi ketika dia berbalik berjalan, dia menabrak seorang yeoja. Ketika yeoja itu melihat Dodo, dia langsung lari ketakutan dan Dodo hanya menatapnya dingin.

‘Mereka kenapa ya?’

Sehun POV END

***

            AUTHOR POV

*Di atap sekolah*

Wushhh…

“Hmm,, ada yang datang” kata seorang yeoja bertopeng pada yeoja berpedang. “Ini waktunya kita kesana”

                                                                           ***

“Saengil chukka hamnida Sehun. Ayo berfoto. CHEESE”

“Ada apa dengan bajumu? Kau mau ke pesta ulang tahun atau ke nikahan sih, Chanyeol hyung” ucap Sehun kesal

“Ahahaha,, kamu ngomong apa? Aku gak dengar. Ayo bersenang-senang!” kata Chanyeol sambil tertawa horror(?)

Sehun yang melihat itu hanya bisa sweatdrop dan berkata dalam hati ‘Dia heboh sendiri. Apa benar dia sunbaeku?’

“Aku gak suka disini, kenapa kamu memaksaku sih?” kata Luhan

“Habis, Dodo menyuruhku untuk membawamu” jawab Sehun sambil menunduk.

“Apa kamu gak mau cari mereka?”

“Habis makan baru kita pikirkan lagi!”

TAP TAP

SRUUKK

CRASHH

“KYA~”           

Ternyata Dodo yang sedang menggunakan gaun tersandung sehingga menumpahkan jus yang dibawanya ke Sehun *author: modus wey-_-*

“Ahh,, dingin”

“Mianhae,, gwaenchana??” kata Dodo

“Ah, Dodo, nan gwaenchana” ucap Sehun

“Eh, ke kamarku saja. Nanti aku bantu bersihkan. Jadi, nodanya gak akan berbekas” balas Dodo

‘Mwo? Barusan dia mengajak Sehun ke kamar’ ucap Luhan dalam hati

“Sekarang, buka dulu jasmu” lanjutnya

“Ah, ne”

‘Yak! Babo! Dia malah nurut aja-_-‘ Luhan merutuki Sehun dalam hati

Tapi tiba-tiba Luhan teringat sesuatu…

‘Tolong katakan pada suamiku untuk tidak membuka bajunya hari ini’

‘Ini sangat penting’

‘Ah, kata-kata Mu Yeon!’

“Sehun, jangan buka jasmu!” teriakku

Tetapi, terlambat…

“Hey teman-teman, coba lihat Sehun!” kata seorang siswa

“ITU FASHION TERBARU YA?”

“IMUTNYA!!!”

“COBA LIHAT PUNGGUNGNYA!”

‘Eh, ada ada dengan punggungku’ ucap Sehun dalam hati sambil melihat punggungnya melalui cermin

DEG!

“MWO?! A..APA INI?!”

Sehun terkejut setengah hidup melihat jahitan gambar babi yang tersenyum di belakang bajunya. Dodo hanya bisa diam sementara Luhan jatuh pingsan*lebay*

“APA APAAN INI??!! SIAPA YANG MELAKUKANNYA?!” jerit Sehun frustasi.

Tetapi dibawah sana, dua orang yeoja sedang bersembunyi dibalik semak.

‘Aku akan melindungimu, suamiku’

***

*Di ruang kepala sekolah*

“Terima kasih atas kedatangannya, sekretaris Kim”

“Mian kalau saya datang tiba-tiba, tapi ini perintah dari nyonya besar”

“Ah, gwaenchana. Sebagai kepala sekolah, saya harus meyambut semua wali siswa yang datang. Saya dengar, tuan Oh mencalonkan diri menjadi presiden? Semoga berhasil!”

“Ah, gomawo atas dukungannya”

“Karena beliau orang yang sangat sibuk, kami berusaha melakukan yang terbaik untuk mendidik putranya”

“Arraseo, Tolong terima ini sebagai rasa terima kasih dari nyonya Oh”

“Sekretaris Yang. Tolong antar sekretaris Kim sampai depan pintunya”

“Ne”

“Kami ucapkan terima kasih atas bantuan beliau”

“Baiklah, kalau begitu saya ingin melihat tuan muda”

“Ah, chakkanman” “ biasanya anak dari keluarga terpandang akan melakukan perjodohan. Apa tuan Oh sudah menjodohkan anaknya dengan putrid dari keluarga lain?”

“Apa nyonya sedang membicarakan tuan muda Oh Sehun?”

                                                                           ***

“Oh Sehun sialan. Bisa-bisanya dia memanfaatkan waktu berdua dengan Dodo”

Seorang namja mengintip Sehun dan Dodo dari luar kamar, Chanyeol.

“Ya, Sehun sengaja menempel gambar itu supaya bisa dekat-dekat dengan Dodo kan?” Tanya Chanyeol pada Luhan yang berada dibelakangnya. Tetapi Luhan hanya diam sambil memotong kue ulang tahun Sehun*-_-*

Sehun POV

*Di Kamar Dodo*

“Aku nggak tahu ini perbuatan siapa” ucapku

“Tapi, siapapun pelakunya, dia menjahit dengan sangat rapi dan teliti. Dia menggunakan benang yang sangat tebal” balas Dodo

‘Memalukan! Kalau aku bisa menangkap si topeng itu, akan aku…’ umpatku dalam hati

“Hmm,, sepertinya kamu harus melepas bajumu dulu” kata Dodo

“M..mwo?”

“Jahitannya menembus dari depan ke belakang, butuh waktu lama untuk melepasnya”

“Aku nggak akan mengintip kok. Buka saja pelan-pelan”

“Aku belum selesai ya”

Dodo berbalik menghadap pintu sementara aku berbalik menghadap jendela. Saat kancing bajuku sudah terbuka semua, tiba-tiba aku melihat papan bertuliskan sesuatu dari luar jendela

‘Lebih baik tetap dipakai saja!’

“Eh?”

‘Dibalik juga tidak ada gunanya’

“Mwo? Jangan-jangan… maldo andwae”

Aku melihat bagian dalam bajuku dan sedetik kemudian aku terkejut, ternyata gambar itu juga ada disana. Aku langsung membuka jendela itu dan…

“Sialan! Hei yeoja aneh, kau… kau… Jangan kemana mana akan kutangkap kau!” ucapku emosi padanya sementara dia hanya melambaikan tangan padaku

“Sehun, kau bicara pada siapa?”

Tiba-tiba Dodo datang dan aku langsung berbalik dan melindungi jendela ini denga tubuhku.

“A..aniya.. gak ada siapa-siapa kok” kataku gugup

“Tapi, kayaknya ada orang diluar jendela”

Tiba-tiba kulihat tangan Mu Yeon dari balik jendela, aku terkejut. Langsung saja aku merengkuh kedua pipi Dodo agar menghadapku.

“Dodo! De…dengarkan aku” ucapku sambil memegang kedua pipinya. Kulihat Mu Yeon memandangi kami dari luar jendela

“Siapa di jendela it…”

“Dodo, apa kamu menyukaiku? Joahae?” kataku langsung.

Kami terdiam.

Sehun POV end

Author POV

“Dodo, apa kamu menyukaiku? Joahae?” kata Sehun langsung

Mereka terdiam.

Di luar, Mu Yeon hanya memandangi adegan itu dengan nanar dibalik topengnya. Tanpa mereka tahu juga, air mata Mu Yeon menetes. Dia hanya bisa menangis dalam diam menyaksikan adegan itu.

BLAP

Listrik padam tba-tiba. Sehun dan Dodo segera keluar kamar. Di luarpun semua undangan tampak panik.

Di luar, Mu Yeon  merasakan angin berhembus kencang.

‘Se..Hunn… Oh.. Se…Hunn’

Sehun yang merasa dipanggil oleg sebuah suara aneh hanya terkejut.

Dia berbalik ingin berjalan tetapi Dodo menahannya.

“Aku suka padamu”

“Eh?”

“Pertanyaanmu yang tadi… aku juga suka padamu”

Setelah berkata demikian, Dodo langsung lari dari hadapan Sehun, sementara Muka Sehun sudah memerah. Sehun ingin masuk kekamar tadi, diapun membuka pintu, tetapi dia melihat sosok siluman ular tepat dihadapannya. Sehun memucat.

‘Oh.. Se.. Hun..’

Sehun berjalan limbung menjauhi pintu

“Jangan bercanda, Chanyeol hyung”

Sehun yang mengira itu kelakuan Chanyeol masih dengan wajah memutihnya berjalan. Di belakangnya, siluman ular itu telah berubah menjadi ular besar.

‘Ini pembalasan dendam 500 tahun lalu.. mati kau.. MATI KAU!!’

Siluman ular itu mulai menyerang Sehun yang tidak tahu menahu, tetapi siluman itu terkejut melihat gambar babi dibelakang bajunya.

‘OOKH..!’

Hal itu membuat siluman ular itu keluar melalui jendela sehingga jendela itu pecah dan rusak. Diluar, Mu Yeon dan Mu Hwa telah duduk di ranting pohon menanti siluman itu. Melihat siluman itu datang, Mu Yeon mengambil kertas bergambar lambang api dan melemparnya keatas

“ENYAH!”

Mu Hwa segera mengambil pedangnya dan melempar pedang itu, membuat pedangnya menembus kertas lambang itu dan menusuk siluman ular. Tiba-tiba saja, siluman ular itu lenyap dan pedang Mu Hwa terjatuh, tepat dihadapan Luhan yang membawa kue ulangtahunnya Sehun tadi -_-

Luhan yang melihat pedang terjatuh dihadapannya hanya terkejut. Mu Hwa tiba dan mengambil pedangnya, tetapi dia melihat aneh kue yang dipegang Luhan, dan tiba-tiba memakannya sehingga membuat Luhan terkaget-kaget. Luhan melihat Mu Hwa memakan kue itu merasa aneh dengan perasaannya sendiri. Sekali loncat, Mu Hwa langsung pergi dari hadapan nya.

Didalam, lampu sudah menyala,

“Yang tadi itu apa ya?”

“Iya, aneh sekali”

Sementara sekretaris Kim yang berada di kamar Sehun dan Luhan hanya memandang heran kamar itu karena kamar itu tertempel banyak lukisan yang ternyata adalah lukisan Mu Yeon.

‘Hanya satu orang yang tahu tentang misteri ini’

***

Di dalam sebuah kamar, Seorang yeoja yang tampaknya adalah seorang paranormal menghela nafas, keringat dingin keluar dari tubuhnya.

“Ottokhae? Kenapa bisa ada kekuatan magis yang sangat besar di Korea ini?”

-TBC-


 
Picture







Mystery Bride

Title                 : Mystery Bride Chapter 1

Author             : Shan Pu (@de_smstand48)

Genre              : Romance, action, little comedy, marriage life, little hurt, school life

Rating             : General, T

Length             : Multi Chapter

Cast                 :     

-    Oh Sehun

-          Park Mu Yeon(OC)

-          Xi Luhan

-          Park Mu Hwa(OC)

Other Cast       :           

-     Eun Dodo

-      Park Chanyeol

Summary           : Oh Sehun, anak calon presiden yang dikagumi oleh semua siswi di sekolahnya,  mendadak harus menikah dengan yeoja bertopeng misterius yang sama sekali tidak dikenalnya. Itu semua terpaksa dilakukan demi menjalankan perintah orangtua dan tradisi dari nenek moyangnya. Namun, dibalikitu semua, ada bahaya besar yang sedang mengintai Sehun.

        ***

   Annyeong. Saya baru belajar buat FF disini berdasarkan semua FF yang pernah saya baca(?). Jadi, mian kalo ceritanya gak seru, ngebosenin typo bertebaran dan aneh. Disini ceritanya agak kolosal gitu. Kalau gak seru, mungkin gak akan saya lanjutkan jadi mohon RCL-nya ya. Gomawo buat author yang sudah post FF saya. So, HAPPY READING^^

***

AUTHOR POV

8 Tahun Yang Lalu

*Disebuah desa di Gunung Jiri, perkemahan musim panas*

“PAAAKK, Oh Sehun kabur lagi!!” kata seorang pelayan kepada seorang guru

“Mwo? Kali ini apalagi tingkahnya?” jawab guru.

“Sehun menusuk bokong ayam-ayam ini, sepertinya mereka tidak akan bisa bertelur lagi. Ada yang lihat dia kabur ke gunung dibelakang halaman”

“Mwo? Apa kau bilang? Memang dasar anak kurang ajar” umpat  guru  itu. “aku tidak peduli dia anak siapa, kalau sampai tertangkap….. tunggu, tadi kau bilang gunung dibelakang halaman?! Bisa- bisa dia tersesat disana!!” kata guru itu dengan memasang wajah electric shock.

“Tapi jam kerjaku sudah habis beberapa menit yang lalu” jawab pelayan itu datar

“Berisik! Kita harus menemukan dia sebelum keluarganya tahu!” balas guru itu

“Anu,, kami boleh ikut mencarinya tidak?” kata seorang murid guru itu sambil bercucuran air tuba mata.

“Selama aku pergi kalian hapalkan huruf-huruf hanja itu” balas guru itu sambil berlalu pergi dan disusul oleh pelayannya.

Dalam hati sang pelayan,’aku tak mau lagi mengurus anak orang kaya-_-‘

Sehun POV

*Ditempat lain*

“Ah, membosankan. Mereka mengambil mainan dan menyita ponselku. Aku benci berada disini” umpatku

“Appa dan eomma dimana?”

“me… mereka sibuk, sekarang mereka ada di China”

“……””kali ini aku harus ikut kemah dimana lagi?”

“Tuan muda pasti senang disana. Tuan muda akan dapat pelajaran tentang budaya dan tradisi Korea”

Teringat percakapanku dengan pelayanku kemaren.

‘apanya yang kebudayaan dan tradisi? Tempat aneh dan jelek begini’ umpatku dalam hati sambil melihat sebuah patung aneh. Kupukul pukul patung itu menggunakan ranting kayu yang kupegang.

“Dengan begitu kamu membuat arwah-arwah bergentayangan”

“WHOAAAA..!!”

Aku terkejut dengan kedatangan seseorang dengan tiba-tiba. Kulihat gadis berambut panjang diikat keatas, menggunakan ikat kepala berwarna merah dan  baju merah dengan pedang di punggungnya.

‘Datang darimana gadis ini? Yang dibelakangnya itu pedang ya? Pedang itu kelihatannya bagus untuk ukuran mainan*yaampun Sehun-_-*’ aku bertanya-tanya dalam hati

“Appaku seorang pejabat, jadi ini gak masalah”. Akhirnya aku bersuara, tetapi gadis dihadapanku ini diam sambil menatapku datar.

“Hei, apa kamu punya ponsel? Boleh pinjam?” tanyaku kepadanya.

“……Ponsel? Apa itu?” dia bersuara tetapi tetap menatapku datar

“Hei, jangan pura-pura bodoh ya. Aku tahu kamu ini Cuma figuran yang dibayar jadi orang jaman dulu kan?”. Aku berbalik membelakanginya. “Ayahku orang terpandang di Seoul. Aku akan berikan imbalan kalau kamu mau membantuku”. Aku kembali berbalik tetapi dia menghilang. Aku merinding, tetapi aku harus terus mencari jalan keluar.

Aku benar-benar tidak suka disini. Dari tadi yang kulihat hanya pepohonan. Aku tidak melihat satu pun orang disini. Tiba-tiba kudengar suara seseorang sedang memukul sesuatu. Aku mengikuti arah suara itu dan berasal dari sebuah sungai. Kulihat seorang gadis berambut pendek yang menggunakan hanbik mencuci pakaiannya. Tapi aneh, dia menggunakan topeng?

“Eh,, anu,, saya mau Tanya jalan..”

Kulihat dia berbalik dan topengnya terjatuh. Tapi, aku tak bisa melihat wajahnya. Tetapi dia tiba-tiba berlari

“Hei! Tunggu! Ini punyamu!”

Entah kenapa aku mengejarnya sampai aku melihat rumah sederhana dan seorang wanita paruh baya berhanbok mendatangiku.

“Aku sudah menunggumu. Silakan masuk ke dalam”

Didalam, aku melihat banyak makanan. Aku yang kelaparan otpmatis mengeluarkan liur*iyeuhh #dilempar readers* Karena penasaran, aku bertanya,

“Makanan-makanan itu untuk apa?”

“Untuk upacara pernikahan”

“Eh? Siapa yang akan menikah?”

“……Mu Yeon masuklah”

Tiba-tiba keluar seorang gadis berhanbok pernikahan dengan hiasan rambut mewah dan… topeng?!

“Oh? Neo? Tadi aku mengejarmu untuk mengembalikan topengmu” ucapku.

“Sekarang kamu dengarkan ucapanku baik-baik” ahjumma itu mulai berbicara serius. “Kamu pasti tahu cerita tentang pernikahan tuan Park kan?”

“Oh, pasti cerita tentang pasangan suami istri bermarga Park yang mempunyai dua anak perempuan dan salah satunya memiliki wajah buruk rupa kan? Unrung ada seorang pemuda, Oh Se Won yang kaya dan tampan mau menikahinya. Awalnya dia selalu disiksa oleh suaminya namun pada suatu kejadian dia berhasil menyelamatkan suami dan negaranya….-“

“Sudah cukup ceritanya” potong ahjumma itu. “Kamulah keturunan ke-36 dari keluarga Oh Se Won itu…”

DEG

“dan gadis disebelahmu itu adalah putri dari keluarga Park. Sebenarnya, nyonya Park adalah malaikat dari surga, tapi karena dosanya dia bereinkarnasi menjadi gadis buruk rupa dan kutukan itu berlanjut ke gadis ini. Yang dapat melepaskan kutukan itu hanyalah keturunan Oh Se Won dan kamulah orangnya. Kesimpulannya, kalian harus bersatu agar anak ini bisa kembali ke wujud aslinya. Kamu mengerti maksudku kan?” katanya panjang lebar dan tinggi(?)

“Hmm,, kalau begitu …maksudnya pernikahan yang tadi kau bilang antara aku dan dia?” tanyaku ragu

Hohohoho, nice! Keturunan Oh Se Won memang smart” balasnya senang

“MWO?! SHIREO!!” jawabku. “Ma… mana mungkin aku menikah dengan yeoja yang tak kukenal. Lagian, umurku masih 9 tahun”

Ahjumma itu menunjukkan makanan yang berlimpah itu dan..

“Baiklah aku mau menikah dengannya” kataku menunduk

“Tuan muda kau hanya tinggal membungkuk beberapa kali dan semua makanan ini akan jadi milikmu”

“Baik, akan kulakukan semuanya ahjumma!”

Satu

Dua

Tiga

Sehun POV End

***

AUTHOR POV

“Mu Hwa, dimana kamu?”

Wushh…

“Wae eomma??”

“Tuan Oh telah menyiksa ayam-ayam, merusak tanda suci dan membuat marah dewa gunung. Aku harus pergi membereskan semua itu. Tolong kamu jaga kamar itu”

“Ne eomma”

***

*Di Kamar Pengantin*

Sehun POV

A..aku menikah?? Maldo andwae! Kenapa aku baru menyadarinya. Oh Sehun babo!

Tiba-tiba yeoja bertopeng itu mendekatiku dan… mematikan lilinnya?!

“He…hei,, kenapa lilinnya dimatikan?? Mau apa kau??” kataku shock sambil membuka pintu tetapi disana ada gadis berpedang yang kulihat tadi sore.

‘Oh.. kamu yang tadi tidak mau pinjamkan aku ponsel dan kabur gitu aja kan? Sekarang cepat hubungi keluargaku atau kantor polisi terdekat!” perintahku sambil menudingnya.

Dia hanya diam dan menatapku datar. Kemudian dia mengambil pedangnya dan…

SRINGG…

D…dia memotong topiku. Aku menutup pintunya dengan tangan gemetaran aku benar-benar takut sekarang. Itu pedang sungguhan.

“Suamiku..”

“HYAAA…. Ja...jjanggann mendekatt dan jangan panggil aku seperti itu”

“Hem,, ini..”

Dia memberiku sebuah biji yang agak besar dan kemudian memegang tanganku

“Kunyahlah biji ini sebanyak tiga kali, dengan begitu suamiku bisa kembali ke tempat asalmu”

Kemudian kami terdiam,

“Sekarang kita memang akan berpisah, tapi suatu saat aku pasti akan menemuimu lagi. Nah, cepat makan agak kamu bisa pergi”

“Benarkah? Dengan biji ini aku bisa pulang?”

Dia mengangguk. Akupun tersenyum.

“Gomawo Mu Yeon”

KRAUKK KRAUKK*sound effect gagal-_-*

Tiba-tiba aku merasa pusing dan sekitarku berputar dan aku mendengar suara Mu Yeon,

‘Suamiku… aku akan menemuimu lagi setelah kamu berumur 17 tahun. Sampai saat itu tiba, jagalah dirimu’

“AKHH”

BRAKKK..

“SEHUN!”

“adudududuh..”

“Neo gwaenchana?? Apa ada yang terluka?”

“Lagi-lagi mimpi buruk itu” kataku pada Luhan, teman satu kamar asramaku

“Maksudmu mimpi kamu tersesat di gunung 8 tahun yang lalu saat perkemahan musim panas?... HEY! JANGAN TIDUR LAGI”

Mimpi buruk itu kembali lagi. Mimpi ketika aku masih kecil saat tersesat di gunung. Aku berhasil ditemukan satu hari sesudahnya. Semenjak itu, aku tidak pernah mendekati gunung lagi. Tetapi mimpi hanyalah mimpi. Ya, hanyalah mimpi. Aku harap begitu.

Sehun POV End

***

AUTHOR POV

*Di kantin Seoul High School*

“Huft hampir kita telat makan siang” kata namja berambut hitam, Sehun.

“Kamu memang doyan makan, Sehun-ah” jawab namja berkacamata dan berambut pirang, Luhan.

“KYAAAA~~ SEHUNN SARANGHAEEE”

“LUHAANNN AYO MAKAN BERSAMAA~~~”

Setelah menemukan tempat dipojok kantin…

“Huft, berisik. Akhir-akhir ini yeoja makin berlebihan. Aku gak suka yeoja seperti itu. Menyeramkan”

“Apa kamu begitu karena mimpimu? Kamu dipaksa menikah dengan yeoja jelek itu kan Sehun?”

“Ani, lagipula, aku gak tahu dia jelek atau nggak, kan dia pakai topeng, Luhan”

“Sudah pasti dia jelek. Kalau enggak, kenapa dia pakai topeng”

“Hey, kenapa kita jadi bahas mimpi ini sih, lagipula yeoja itu juga gak mungkin nyata”
“Aku rasa kamu trauma sampai bisa memimpikan mimpi itu berulang-ulang, Sehun-ah. Kusarankan kamu pergi ke psikiater sana” ucap Luhan sambil memperbaiki kacamatanya.

“Aku ngerti kamu pintar, Luhan. Tapi jangan buat aku kesannya seperti orang gila dong” ujar Sehun kesal.

“Ehm, Hai Sehun”

Seorang yeoja yang cantik tidak melebihi kecantikan author datang mendekati Sehun dan Luhan. Dodo, Ahn Dodo.

“Aku vuma ingin menyapa kalian kok. Boleh aku duduk disini?” lanjutnya

“Oh, tentu saja”balas Sehun malu-malu, pipinya tiba-tiba saja memerah

“Besok ulang tahun Sehun kan?” Tanya Dodo

“Ah,iya” jawab Sehun (masih) malu-malu

‘Babo, kenapa dia jadi gugup begitu’rutuk Luhan dalam hati

“Aku dan teman-teman ingin buat pesta untukmu, nanti pestanya akan diadakan di ruang klub menjahit karena disana ruangannya cukup besar. Kau dan Luhan bisa datang kan?” Tanya Dodo sembari tersenyum

“Oh.. itu.. tentu saja” balas Sehun

“Wah, ini pasti menyenangkan. Luhan juga datang ya?”

Luhan hanya menatap Dodo datar dan kemudian mengalihkan pandangannya

“Molla, aku tidak tahu bisa datang atau tidak” ucap Luhan dingin

Kemudian dia berbalik menatap Sehun dan Dodo yang tiba-tiba membeku dengan wajah kesal. Mungkin mereka membeku karena ucapan Luhan atau mungkin Xiumin yang membekukan mereka.

“Kalaupun dia gak datang, aku pasti datang kok” kata Sehun

“Jangan! Pokoknya Luhan juga harus datang. Aku pergi duluan . Oh iya, aku akan mengirim hadiahku tepat pukul 12 malam. Aku ingin jadi orang yang pertama yang member hadiah untukmu. Hadiahnya masih rahasia. Baiklah, annyeong” ucap Dodo dan berangsur pergi bersama teman lainnya.

‘Ada yang sedikit mencurigakan’kata Luhan dalam hati sambil sedikit menaikkan alisnya.

“Dodo itu benar-benar beda dari yeoja lainnya. Dia sangat lemah lembut dan baik hati. Dia juga imut dan manis, wajahnya sangat cantik” pipi Sehun membiru, maaf, memerah saat mengatakan itu.

“…… Saat Dodo datang, yeoja lain langsung diam. Aneh sekali” jawab Luhan akhirnya

“Biar saja. Mungkin mereka minder sama Dodo” ucap Sehun acuh sambil mengalihkan pandangannya keluar jendela

DEG!

Sehun terkejut. Dia melihat yeoja berambut hitam panjang yang diikat keatas, dengan ikat kepala dan baju merah, serta pedang di punggungnya, Mu Hwa.

DEG!

‘Maldo andwae!’ ucap Sehun dalam hati sambil menggerbrak meja, membuat Luhan menyemburkan mocca yang sedang diminumnya.

Tetapi sedetik kemudian, yeoja itu menghilang.

***

            Sehun POV

*Di kamar asrama*

‘Mungkin Luhan benar, aku memang harus cepat-cepat ke dokter. Ah, sudahlah jangan dipikirkan. Lebih baik aku menunggu hadiah dari Dodo saja. Dia kasih apa ya? Kue? Kartu? Atau jangan jangan kado?’

Aku terus melihat wekerku sambil tersenyum sampai jarum jam tepat berada di angka duabelas.

‘Yak pukul duabelas’

Akupun duduk di tempat tidurku. Sampai kemudian, seseorang mengetuk pintu kamar.

‘Itu dia!’

Aku bergegas berjalan menuju pintu dan membukakan pintu sambil tersenyum

“Siap….aa”

DEG

Aku terkejut. Lidahku terasa kelu. Keringat dingin keluar dari pelipisku

Dia. Yeoja dihadapanku. Yeoja berhanbok. Menggunakan hiasan rambut mewah dan….Topeng.

“Suamiku… Aku datang untuk melanjutkan pernikahan kita”

Sedetik kemudian semua terasa gelap.

-TBC-